Laman

Sabtu, 20 Maret 2010

Pembagian Ilmu Gaib [dari Millis ]
Berikut pandangan dan tulisan kami yang dibimbing oleh Bp Parwoto (76
Th) seorang pembimbing spiritual yang hidup di 3 jaman. Dimana kami
sedang menekuni dan menganalisa kajian pengetahuan gaib; SBB :

Pembagian ilmu Gaib (berdasarkan sumber dayanya) :
A. Ontbending Persoonlijke Magneetisme (Mendayagunakan Magnetisme
Pribadi).
Ilmu ini digerakkan dengan menggunakan pernafasan.
Dengan ilmu ini bisa dipergunakan untuk :
- Melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang sifatnya
gaib serta berhu-bungan dengan Alam Roh.
- Menundukkan orang lain.
Dengan mengolah pernafasan kita bisa mengadakan kontak
dengan Alam Arwah(dengan Alam Malakut tidak bisa) dalam
batasan mendengarkan pesan / dawuh.
B. De Stille Kracht (Kekuatan terpendam / Silent power).
Ilmu ini digerakkan dengan menggunakan mantra-mantra atau juga
menarik daya kekuatan dari keramat. Pesan Wali Songo :
Janganlah kita masuk ke dalam ilmu ini karena nantinya kita
akan susah ditarik keluar dari ilmu ini.
C. Vermogens van der Wil (Menggerakkan Will).
Ilmu bergerak menurut will kita dengan menggunakan pernafasan.
Will bisa digabung dengan cakra 6 (daya cipta) dan cakra 4
(nur) maka akan menjadikan ilmu sihir yang hebat seperti
memindahkan barang-barang dan lain-lainnya.
Will adanya di Tulang Dada.
D. Intuitie / Intuisi (Kebakatan).
Ilmu ini didapat dari keturunan dan tidak dapat dengan sengaja
untuk mempelajarinya.
Macam-macam Intuisi :
1. Intuisi Wahyu I-matloeww (Openbaring) : Intuisi yang
paling tinggi.
a. Bila diterima oleh Nabi-nabi : Firman-firman Allah.
b. Bila diterima oleh bukan nabi : Dawuh-dawuh.
Merupakan daya puncak dari Atman.
2. Intuisi Wahyu : Tanpa disengaja nyeletuk/berbicara dan
jadi/benar (bawah sadar)
3. Intuisi Qasaf : Kebakatan melihat dan mendengar yang gaib
tanpa latihan.
4. Intuisi Inspirasi.
5. Intuisi Khusus : Mendapatkan jalan keluar dari suatu
persoalan.

Ilmu dari leluhur bisa menurun pada keturunannya, sehingga
keturunannya tanpa belajar bisa mempunyai ilmu. Ini terjadi
karena kita dibentuk oleh leluhur, atom-atom (termasuk ilmunya)
diturunkan pada keturunan. Bentukan leluhur tidak mungkin bisa
dilepaskan begitu saja.
Hal semacam ini termasuk dalam Cakra Manggilingan :
- Kalau dahulu ilmu itu miliknya / leluhurnya maka sekarang
menjadi miliknya lagi.
- Kalau dulu pernah berkumpul maka sekarang akan berkumpul
lagi.
- Kalau dulu pusaka itu miliknya maka sekarang akan menjadi
miliknya lagi.
Orang lain mencari (ingin mendapatkan) pusaka itu tidak
mendapatkan, tetapi orang ini tidak mencari malah
mendapatkan pusaka itu.
E. De Heilige Geest Geheime Macht (Karunia Rohul Kudus Kuasa).
Mendapatkan kuasa dari Tuhan sendiri.
Ilmu ini didapat dari jiwa yang mempunyai pengabdian terhadap
sesama secara terus-menerus tanpa adanya pamrih.


Pembagian Ilmu Menurut Tingkatannya / Tataran Ilmu.
Ada beberapa versi dari tataran / tingkatan ilmu :

Tataran Ilmu Islam.
Dalam agama Islam tataran ilmu ada 5 :
1. Sareat / Syariat.
2. Tarekat.
3. Hakekat.
4. Makrifat.
5. Makrifatullah.

Tataran Ilmu Jawa.
Dalam Ajaran Jawa tataran ilmu Jawa ada 5 :
1. Mayonggo Kresno dan Mayonggo Seto.
- Mayonggo Kresno (Bayangan orang berwarna hitam) : Jiwa masih
belum puas
terhadap dunia.
- Mayonggo Seto (Bayangan orang berwarna putih): Jiwa masih
belum puas terhadap ilmu.
Mayang = bayang / bayangan, Nggo = Katon onfiltered= wujud.
Mayonggo = Mayang + Nggo = Mayang (bayang) wujud.
Kresno = Hitam, Seto = putih.
Orang yang masih senang dengan sifat duniawi disebut Gandrung.
Orang yang mempunyai sifat vertikal (keTuhanan) yang sangat
tinggi disebut
Gandring. Orang yang merindukan pendekatan dengan Allah dan
juga berikut amalannya maka disebut sedang Gandring.
2. Urip Awor Gaib.
Harus diperhatikan siapa yang mengendalikan / membisiki, bisa
dari :
- Gaib Tuhan.
- Mahluk Halus.
Bisikan mahluk halus inilah yang dalam istilah Jawanya :
Kerep ajak-ajak ora Perang Brotoyudo joyo binangun,
yang berarti : sering mengajak untuk tidak memerangi hawa
nafsu (= perang Brotoyudo = melewati jembatan Shiraathal Mustaqiim)
untuk mendapatkan kejayaan (Joyo Binangun) / keme-nangan
(Surat Al Fat'h).
Ini yang harus dilawan dengan Karno Tanding.
3. Urip Srawung Karo Pribadi = Karno Tanding / Karno Tinanding =
Hampribadi.
Karno = telinga, Tanding = melawan. Yaitu melawan bisikan-
bisikan mahluk halus lewat telinga yang Kerep ajak-ajak ora
Perang Brotoyudo joyo binangun.
Disini orang dilewatkan jembatan Shiraathal Mustaqiim (sesuai
Surat Al Ma'ariij = Tangga-Tangga Untuk Naik) dimana yang
dinaikkan adalah Dhat.
4. Mandireng Pribadi = Makrifat (dalam bidang apa).
(Pangruwating Diyu (meruwat darah sendiri)).
5. Menghayu Hayuning Bawono.
(Mengorbankan kepentingan diri-sendiri untuk orang banyak
(harus didasari oleh pengabdian yang tulus ikhlas)).

Jalan Allah.
Jalan Allah itu :
1. Manunggaling Kawulo Gusti.
Kodenya adalah angka 2.
2. Marifat pada 7 bidang, maksudnya cenderung mencintai ketujuh
bidang terse-but.
3. Marifatullah, maksudnya sudah bisa mendayagunakan (bukan
mencintai lagi) ketujuh bidang marifat tersebut.
Bila manusia sudah manunggal dengan dengan dhatullah ia bisa
manunggal dengan alam semesta artinya manunggal dengan atom-
atom dari zat mutlak Allah maka manusia itu sama dengan Batoro
Wisnu.
Batoro Wisnu adalah keadaan manunggal dengan zat mutlak Allah
plus dapat mendayagunakan atom-atom hidup yang ada di alam /
udara ini.
Wisnu itu apa yang diucapkan jika sifatnya positif akan jadi,
syaratnya orangnya harus tidak emosi (sabar).
Di dalam sejarah yang sudah Nunggal adalah Prabu Erlangga dan
Prabu Hayam Wuruk.
4. Lebih tinggi dari Marifatullah yaitu sudah bisa mendayagunakan
atom-atom hidup yang ada di udara ini dengan menggerakkan atom
yang maha ghaib yang ada pada badan manusia itu sendiri. Bila
sudah berhasil mendayagunakan atom dari Energi Yang Maha Gaib
maka dapat disebut Marifat Dari Makrifatullah (Makrifating
Makrifatullah)
Bila manusia sudah manunggal dengan atom yang maha gaib maka
manusia itu lebih tinggi dari Batoro.
Prana Sakti adalah gabungan daya prana udara dan bumi dengan
daya Cakra 13.
Prana Yama (Tinarbuko) adalah orang mengalami Kebangkitan
Kristus / Kebangkitan Roh Allah / Kebangkitan Sang Hyang Nur
Cahyo dengan mematikan nafsu daging dan nafsu darah, dalam Al
Qur'an dijelaskan dalam Surat Al Qiyamah (Kebangkitan) sedangkan di
Al Kitab dengan ayat : Yesus bangkit di antara orang mati (mati
nafsu daging dan nafsu darahnya). Sang Hyang Nur Cahyo = Nur
Illahi = Allah sendiri.
Tuhan memberikan Kesanggupan kepada setiap orang asalkan
manusianya mau memenuhi persyaratannya yaitu menjadi Abdi
Kemanusiaan tanpa pamrih.
Para pertapa bisa mematikan nafsu daging tetapi dia tidak bisa
mengabdikan diri untuk umat manusia, oleh karena itu para
pertapa itu tidak mendapat Kebangkitan seperti hal Kristus yang
dipercayai oleh umat nasrani. Dengan mendapat Kebangkitan Roh
Kristus maka akan mempunyai daya Karunia Rohul Kudus Kuasa.
Wali Nunggal disebutkan dalam cerita buadya Jawa adalah yang
disebut keseluruhan badannya bagaikan Tuhan sendiri yang
menampakkan dirinya :
- Badan di dalam manusia ini adalah ayat-ayat dari Kitab-
Kitab Suci.
- Tangannya adalah bagaikan tangan Tuhan.
- Dengan segala actionnya tidak perlu dengan ucapan /
membaca doa.
- Diibaratkan Atom-Atom Hidup sebagai pecahan dari Zat
Mutlak Allah su-dah menempel di dalam badannya.
Manusia ini punya daya :
- Dapat membuat tanah tandus menjadi subur (daya Dhat, Nur
dan Otak Bu-dhi).
- Dapat membuat manusia yang sudah meninggal hidup kembali
(daya Dhat dan Nur).
- Dapat meyembuhkan orang sakit tanpa perlu dia hadir di
tempat itu.
dengan cara mengaktifkan atom-atom hidup yang ada di udara
dan tanah.
Syaratnya manusia tersebut harus punya rasa pengabdian dan
kemanusiaan.
Semboyannya :
- Untukku Tuhan Maha Tahu tetapi untuk mereka yang belum
tahu perlu aku mohonkan kepada Tuhan untuk
mereka.
- Vertikal : pasrah kepada Allah dan horizontal :
mengorbankan diri untuk kepentingan orang lain (Hablun
Minan Allah Wal Hablun Minan Naas).
Bila kita dapat membangkitkan keikhlasan / kepasrahan di
dalam kehidupan maka yang didapat adalah suatu daya yang
dahsyat.
_____________________________________________________________________________________


Pengertian Mendem Jero Mikul Duwur.
Pengertian Mendem Jero Mikul Duwur.


Mendem Jero Mikul Duwur artinya semua penderitaan, hinaan, usaha /
ikhtiar dan sebagainya tidak pernah diceritakan / dinilai / dihitung-
hitung kepada orang lain (mendem jero) dan berupaya mengangkat
kehidupan keluarga, orang lain, bangsa, rakyat, umat manusia untuk
bisa mentas / terangkat dalam kehidupan dunia dan akhirat (mikul
duwur), misalnya memajukan rakyat menjadi pandai seperti jasa-jasa
Bung Karno kepada rakyat.

Pengertian Anak Yang Soleh.
Hanya Anak Soleh yang bisa mengangkat orang tuanya / leluhurnya
sendiri di surga dengan amal perbuatan yang baik / cinta kasih
terhadap orang lain.
Ciri-ciri dari Anak Soleh adalah dia harus bisa atau sudah pernah
mengorbankan kepentingan hidupnya untuk menolong orang lain, dan dia
tidak pernah menceritakan kepada siapapun dan juga tidak pernah
mengungkit.
Para Leluhur itu tidak ada permintaan apa-apa selain mengharapkan
agar anak cucunya yang masih hidup dapat melaksanakan amal perbuatan,
cinta kasih, dan ber-budi luhur selama di dunia agar nantinya Beliau
juga bisa naik peringkat.

Pengertian Ahli Surga.
Ciri-ciri Ahli Surga :
1. Tidak mempunyai rasa iri apalagi dengki terhadap orang lain.
2. Tidak membicarakan kekurangan apalagi kejelekan orang lain
terutama sifat negatifnya.
3. Selalu bersedekah --> walau kecil tetapi selalu setiap hari.
4. Selalu membantu orang lain --> walau tidak materi, tenaga /
pikiran juga bisa.
5. Tidak pernah mengeluh --> semua diterima dengan ikhlas.
Ciri-ciri Anak Yang Soleh adalah sama dengan ciri-ciri Ahli Surga.

Pengertian Tasawuf Hidup.
Tasawuf Hidup adalah melakukan tapa tetapi tidak menyendiri (tidak
perlu masuk hutan atau goa) dimana manusia di dalam melakukannya
tidak meninggalkan kodrat manusianya untuk mencari nafkah, tetap
melakukan aktifitas pekerjaannya secara normal. Tidak terlihat secara
fisik bahwa ia sedang menjalankan tapa, yang membedakan adalah amal
dan perbuatannya yatu dengan membawakan cinta kasih sehingga nafsu
dirinya bisa dikuasai.
Jika seseorang melakukan Tasauf Kehidupan secara benar maka ia sudah
memasuki Ilmu Suhud dan ini terlihat dari amal perbuatannya. Tetapi
di dalam kehidupan bermasyarakat orang seperti ini seingkali mendapat
celaan karena hampir tidak pernah terlihat menjalankan kewajiban
agamanya, misalnya Shalat karena bagi dia yang terpenting adalah
melakukan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya.
Shalat sendiri bertujuan agar orang tidak sempat berbuat negatif dan
selalu ingat kepada Allah dengan cara membuat waktu antar shalat
sempit / pendek selang waktu-nya.
Jadi sebenarnya tujuan Shalat sama dengan tujuan Tasauf Kehidupan
yaitu selalu berfikiran dan berbuat yang positif.
Orang yang melakukan Tasauf Kehidupan akan membawakan cinta kasih dan
menguasai nafsu dirinya, ini berarti ia selalu berfikiran positif dan
dengan amal perbu-atannya ia menjadi berharga di mata Allah.
Salah satu tasawuf hidup adalah Tapaning Ngahurip.

Pengertian Tapaning Ngahurip.
Tapaning Ngahurip merupakan langkah awal untuk dapat menggerakkan
daya-daya yang ada pada manusia bagi kebaikan.
Perincian Tapaning Ngahurip / Bertapanya orang hidup / Tasawuf Hidup
termasuk zakat yang harus dilaksanakan :
1. Tapaning Badan Rogo.
Zakatnya :
a. Anorogo : Memelihara dan menjaga dirinya agar selalu
simpatik dimanapun berada, di depan siapapun dan selalu
membawakan sikap kepribadian yang ramah kepada semua
orang.
b. Ulah Pedamelan Sae :
Melaksanakan pekerjaan dengan baik dan jujur, mengerjakan
segala sesuatu dengan sebaik mungkin dan mengupayakan
supaya hasilnya membawa kebaikan bagi banyak orang.
3. Tapaning Manah Lan Budi.
Zakatnya :
a. Nrimo : Bisa menerima segala cobaan dan nikmat Allah dalam
keadaan apapun dengan tidak mengeluh atau menyesali suatu
keadaan dirinya. Dalam peristiwa menyenangkan atau dalam
kondisi sulit selalu mengingat dan bersyukur atas apa yang
diberikan Allah.
b. Sabar Lan Binangun / Sabar Ing Coba Lan Bilahi:
Bersabar menerima cobaan dan musibah yaitu dalam menghadapi
setiap peristiwa kehidupan selalu mengambil makna yang
positif, sehingga suatu kesedihan / kesusahan bukanlah hal
yang harus selalu disesali secara berlebihan atau menjadi putus asa.
4. Tapaning Nafsu.
Zakatnya :
a. Ikhlas : Memiliki hati yang ikhlas di dalam setiap amal
perbuatannya.
Semboyannya : Do It And Forget It (Berbuat kebaikan /
beramal dan tidak mengingat-ingat / tidak pamrih).
b. Ngapunten Dateng Kalepatan :
Harus bisa jadi pemaaf terhadap kesalahan orang lain karena
Tuhan itu maha pengampun. Minta maaf kepada orang tua.
5. Tapaning Nyowo.
Zakatnya :
a. Tememen : Pegang teguh amanah, selalu tertib, disiplin dan
memperlihatkan sikap
sungguh-sungguh.
b. Ora Dahweni Munosiko : Tidak membicarakan orang lain dan
tidak diperbolehkan menyakiti/menyiksa batin/badan, baik
dirinya sendiri dan terlebih lagi orang lain.
6. Tapaning Rakhsa. --> Roso Sejati.
Zakatnya :
a. Anelongso : Selalu merindukan kedekatan kepada Allah dengan
trenyuh.
b. Meneng:Tidak menanggapi / memberikan komentar atas segala
persoalan / pernyata-an / perkataan orang lain dengan emosi.
c. Ambek Utomo : Lebih dulu mementingkan kepentingan orang lain
daripada kepentingan dirinya sendiri.

_____________________________________________________________________________________

Pada umumnya ada yang berpendapat untuk Tapaning Alas Ketonggo namun
tidak menge-tahui maksud dan arti yang lebih luas dari kata "Tapaning
Alas Ketonggo".
Tapaning Alas Ketonggo pengertiannya adalah tapa di katon onggo. Jadi
pengertian dari Tapaning Alas Ketonggo sama dengan pengertian
dari "Tapaning Ngaurip".

Beberapa tapa yang salah pengertian :
- Tapa Ning Alas Ketonggo (Bertapa di hutan Ketonggo).
Pengertian yang lebih luas adalah Tapa Ning Katon Onggo (Bertapa
di badan yang kelihatan) yaitu Tapa Ning Nga Hurip.
- Tapa Ngemis (Bertapa dengan menjadi pengemis yang meminta-minta).
Pengertian yang lebih luas adalah ngemis atau minta welas asih
Tuhan dengan
membawakan pemurah, pengasih dan penyayang (Cinta Kasih) untuk
bertemu dengan Tuhan agar bisa berdialog dengan Tuhan, minta
cinta kasih supaya diberi.
Dalam ngemis itu batin seseorang menangisi, meratapi kedekatan
Allah (Tuhan
tidak bisa didekati dengan kesenangan melainkan harus diratapi
kedekatannya).
- Bertapa menyepi di goa-goa / hutan-hutan.
Dengan tapa ini bisa mematikan nafsu darah tetapi tidak bisa
mendapatkan
Kebangkitan Kristus karena tidak bisa menjadi Abdi Kemanusiaan.
- Tapa Manglantur.
Yaitu bertapa tidak makan tidak minum sehingga berubah menjadi
badan etheris.
Untuk meluhurkan nafsu terhadap makanan bukan dengan tidak makan
tidak minum tetapi dengan tidak mengikatkan diri kepada makanan
tertentu, asalkan makanan itu sehat kita makan, tidak harus
jenis makanan tertentu saja.

Siapa yang berhasil lulus dari Tapaning Ngaurip maka akan mendapatkan
firasat atau roso yang tajam terhadap getaran atau daya yang ada di
sekitarnya.

Pengertian Melek / Manter.
Jika kita bisa tidak tidur (melek / manter) dari jam 0.00 sampai
subuh maka itu sama dengan melakoni / melakukan Tapaning Ngahurip.
Dengan melek itu kita bisa mendapatkan jalan keluar sehingga seluruh
persoalan keluarga bisa diatasi. Doa orang Jawa pada saat kesusahan :
Duh Gusti, Dosa Menopo Tasih Melepet Dateng Kawulo, Kok Taseh
Pinaringan / Pikantuk Ujian Lan Coba Dateng Kawulo Koyo Meniko (Ya
Tuhan, dosa apa yang masih melekat pada hamba, sehingga masih
mendapatkan cobaan pada hamba seperti ini).
Kabegjan yang sebenarnya adalah mendapatkan wejangan : ilmu untuk
hidup, bukan dilihat dari rejeki sifat duniawi.
Lambangnya Nabi Isa adalah will / cita-cita / kareb / kemauan.
Dalam melek itu willnya harus kuat, baru bisa membuka jalan. Will
adanya di tulang dada, motornya Nur. Yang ingin menjadikan sesuatu
itu wujud / tercapai adalah kareb / will yang membuka jalan. Kareb /
Will harus mantap, selama will kita lurus di jalan Tuhan pasti Allah
akan mengabulkan cita-cita kita (bila orang mempunyai kemauan maka
akan ada hasil). Mulane nek kowe nduwe kareb kudu sing mantep (Karena
itu jika kamu punya niat harus yang mantap).
Cita-cita jangan pagi-sore, harus mantep dalam panyuwune /
permohonannya.
Di dalam menjalani hidup dan tafakur / manter (Kang Jumeneng-aken
Roso Sejati = mendudukkan rahsa di singgasananya) yang penting
adalah :
- Mantep ing pikir.
- Mantep ing batin.
- Mantep ing karep (will).
Dengan kita melek adalah belajar untuk mendapatkan daya di bawah
sadar.
Dengan melek itu diharapkan agar bisa berlaku : Aku Ora Ono, Sing Ono
Sing Nyipta-ake Aku (aku tidak ada, yang ada yang menciptakan aku),
agar nantinya bisa berdialog dengan Tuhan.
Pada tingkat pertama : Manunggaling Kawulo Gusti.
Tingkatan kedua : Gusti Manunggal Karo Zat Mutlak Allah.
Istilah diam dari jam 0.00 sampai beduk subuh disebut Semar Maneges
(Semar Berdiam Diri). Maneges Marang Gusti artinya berdialog dengan
Tuhan. Orang yang kuat di dalam Maneges akan punya daya kuat Angkat
Junjung.

Dengan melek kita bisa merasakan perubahan getaran yang turun pada
malam hari dalam selang waktu : jam 0 s/d 1, jam 1 s/d 2, jam 2 s/d
4, jam 4 s/d 6.
Perubahan / perbedaan ini bisa dirasakan dengan menghidupkan roso.
Mengetahui Sejatining Kahanan dengan roso sejati.
Menurut Ajaran Wali Songo tiap-tiap selang waktu tadi adalah saat
yang paling baik untuk suatu hal (tiap selang waktu berbeda-beda
halnya).
Misalnya selang waktu jam 2 s/d 4 paling baik untuk berdoa (Shalat
Tahajud).

Untuk dapat mengetahui pribadi kita sendiri maka lakunya Bertafakur
(seperti tidur akan tetapi kita masih sadar).
Dalam Pepatah Jawa : Sak Jerone Ngaliyep Ketemu Ning Pribadine atau
Sak Jerone Ngaliyep Ing Kono Jumuduling Pribadine (dalam keadaan
seperti tidur tetapi masih sadar (Ngaliyep) disitulah muncul / bangun
pribadinya).

Pengertian Semedi.
Semedi yang benar adalah semedi yang menuju nol / kosong fikiran
yaitu melepaskan fikiran-fikiran yang sifat duniawi agar bisa ketemu
titik sehingga orang tersebut menuju keheningan (Hening).
Belajar menuju nol (ngenol) adalah belajar untuk tidak menanggapi
walaupun melihat / mendengar / merasakan dan belajar untuk melepaskan
nafsu keinginan du-niawi.
Nol / Kosong Pikiran adalah tidak memikirkan hal-hal yang bersifat
dunia agar bi-sa ketemu titik.
Marifat adalah mengenolkan diri untuk ketemu titik dimana titik ini
sudah ber-fungsi.
Marifatullah adalah mengenolkan diri untuk ketemu titik dimana titik
tersebut da-pat mendayagunakan atom-atom hidup.
Marifat Dari Marifatullah adalah mengenolkan diri untuk ketemu titik
dimana titik tersebut dapat mendayagunakan atom-atom dari enersi yang
maha gaib.

Ilmu bisa didapatkan dengan mengenolkan diri, tidak perlu serius,
sambil bercanda (seolah tidak ada apa-apa padahal ada apa-apa, seolah
ada apa-apa padahal tidak ada apa-apa).

Pengertian Ilmu Suhud.
Ilmu Suhud / Hakekat Ilmu Suhud adalah tanpa belajar bisa mendapatkan
suatu daya / ilmu yaitu dengan membawakan sifat-sifat cinta kasih
sehingga cakra-cakra ter-buka maka bisa menekan nafsu-nafsunya supaya
turun dan bisa dikuasai, kemudian mematikan nafsu-nafsunya.

Pengertian mendapat Karomah.
Karomah adalah daya yang sifatnya dari ilmu.
Jika orang berangan-angan ingin mendapatkan daya ilmu maka orang
tersebut bisa dikatakan mendapatkan Karomah.
Karomah merupakan hasil pengolahan pribadi.

Pengertian Paranormal.
Paranormal adalah sesorang yang :
1. Berhasil menjalankan Tasawuf Kehidupan dan melaksanakan zakat-
zakatnya dari yang ke 1 s/d ke 3 (Badan dan Raga, Hati dan
Budi, Nafsu).
2. Sudah dapat menggerakkan daya yang dimilikinya untuk mengadakan
kontak de-ngan Alam Arwah, menerima dawuh-dawuh yang sifatnya
untuk kebaikan.
3. Sikap-sikapnya menunjukkan tasawuf hidup tersebut dan sudah
tidak didasar-kan atas nafsu dunia.
4. Mendapatkan daya-daya dari kekuatan-kekuatan yang sifatnya
horizontal.
5. Dalam mengobati orang biasanya mengalami benturan karena
dayanya bersifat
horizontal.
6. Mendayagunakan Cakra 4, Cakra 6 dan Ucapan.

Pengertian Spiritual.
Spiritual adalah seseorang yang :
1. Berhasil menjalankan Tasawuf Kehidupan dan melaksanakan zakat-
zakatnya dari yang ke 1 s/d ke 5 dan melaksanakan syarat-syarat
sebagai Ahli Sorga.
2. Sudah dapat menerima spirit dari spirit Beliau-Beliau yang
sudah berada di Alam Malakut (orang seperti ini disebut
Inkarnasi).
3. Sudah mampu menggerakkan daya yang dimilikinya untuk memohonkan
kepada Allah agar diberikan mukjizatNya guna menyembuhkan orang
dari sakit atau keadaan yang sakit, juga menerima pesan dari
leluhur tentang suatu keadaan.
4. Mendapatkan daya dari kitab-kitab suci dengan mempelajari hal-
hal yang ter-sirat di dalamnya.
5. Dalam mengobati orang tidak mengalami benturan karena dilakukan
dengan cara menaikkan penyakitnya.
6. Mendayagunakan Cakra 4, Cakra 6 dan Cakra 13 sebagai motor /
penggeraknya.
Seorang spiritual harus banyak membaca buku-buku pengetahuan
sebagai penambah pengetahuan ilmiah. Seorang spiritual
mengharapkan agar (Topnya spiritual) bisa mendapatkan spirit
dari Beliau-Beliau yang ada di sisi Allah karena Beliau-Beliau
sudah mendapatkan energi dari Aku dan bisa mewujud.

Pengertian Manunggaling Kawulo Gusti.
Kodenya adalah angka 2.
Manunggaling Kawulo Gusti belum tentu dapat memancarkan Atman karena
masih ada nafsu.
An Naas = manusia yang sudah Manunggaling Kawulo Gusti.
Is = manunggal, Lam = badan kita, Islam = Manunggaling Kawulo Gusti.

Pengertian Hakekat.
Hakekat adalah suatu keadaan dimana seseorang sangat merindukan untuk
bertemu Tuhannya.
Seseorang yang mendapat spirit dari Beliau dan dengan rasa sejatinya
dapat menemukan Tuhannya dengan caranya sendiri.
Untuk dapat bertemu dengan Tuhannya maka orang harus mencapai
makrifat.

Pengertian Makrifat.
Pondasi Makrifat adalah membawakan sifat utama Allah yaitu Pemurah,
Pengasih dan Penyayang / Ar Rakhman Ar Rakhiim (= Cinta Kasih).
Daya untuk menolong orang lain dengan pondasi Cinta Kasih adalah
dengan cara Makrifat, bukan dengan kekuatan fisik. Orang yang
membawakan Cinta Kasih namun belum Makrifat adalah bagaikan orang
yang lemah.
Makrifat adalah suatu kondisi berlandaskan agama (dengan pondasi
cinta kasih) dimana paling minim (paling sedikit) sudah Manunggaling
Kawulo Gusti berdaya untuk menolong orang lain dan cenderung
mencintai salah satu bidang yang termasuk dalam 7 bidang-bidang
makrifat.
Makrifat adalah seseorang yang cenderung bersikap mencintai salah 1
bidang dari 7 Bidang Makrifat :
1. Ilmu dan Kebijaksanaan (Science and Wisdom).
2. Kebaikan.
3. Kebenaran.
4. Kelurusan di jalan Tuhan.
5. Keadilan di dalam Tuhan.
6. Kejujuran dan kesetiaan pada perkimpoian.
7. Ilmu-ilmu gaib dari Tuhan dan Kerajaan Allah.

_____________________________________________________________________________________

Untuk masuk makrifat maka ia harus secara terus-menerus mengamalkan
setiap satu bidang selama 1 tahun, 7 bidang berarti 7 tahun secara
terus-menerus.
Jika seseorang telah menguasai salah satu bidang makrifat maka iapun
dapat me-ngendalikan daya bidang tersebut.
Sebagai contoh seseorang mencintai bidang ke 2 yaitu kebaikan,
dimanapun ia bera-da selalu membawakan kebaikan, maka dapat
memohonkan kepada Tuhan agar sekeli-lingnya menjadi bersikap baik
juga sehingga dapat mengalahkan yang tidak baik.
Kita sedapat mungkin harus mencintai salah satu bidang makrifat dan
mengusahakan agar daya yang dimiliki dapat menjadi kenyataan.
Seorang sudah Makrifat sempurna bila sudah berhasil menguasai (bukan
lagi mencin-tai) ke 7 bidang makrifat (sudah makrifat dalam 7 bidang).
Ciri-ciri orang yang mencintai bidang-bidang Makrifat :
1. Orang yang mencintai bidang science and wisdom
2. Orang yang mencintai bidang kebenaran, bentuk mukanya bulat.
3. Orang yang mencintai bidang ilmu-ilmu gaib dari Kerajaan Allah.

Shadiqul Wa'd sudah manunggal dengan induknya, itu adalah Makrifat.
Makrifat dalam pewayangan adalah tingkatan yang dimiliki oleh Satria
(seperti Arjuna ).

Pengertian Makrifatullah.
Makrifatullah adalah seseorang yang :
1. Berhasil menjalankan Tasawuf Kehidupan dan melaksanakan zakat-
zakatnya dari yang ke 1 s/d ke 5, melaksanakan syarat-syarat
sebagai Ahli Sorga dan menguasai 7 bidang Makrifat serta
berhasil mematikan Nafsu Daging dan Nafsu Darahnya.
2. Sudah mampu menyentuh Zat Mutlak Allah (Titik Nol).
Nol adalah suatu kode bahwa orang harus kosong, tidak
memikirkan urusan-urusan dunia sehingga ia mampu menggerakkan
Zat Mutlak Allah yang terdiri dari 6 jenis Atom Hidup.
Atom-atom Hidup ada 6 macam :
a. Atom Hidup Energi.
Yaitu energi dari alam sekitar : energi panas, bunyi,
cahaya, medan lis-trik dan elektromagnetik.
b. Atom Hidup Roh.
Yaitu dapat menggerakkan rohnya sendiri untuk mengadakan
kontak dengan Alam Roh / Arwah.
c. Atom Hidup Tiap-tiap Kejadian.
Yaitu dapat untuk mengetahui kejadian yang telah terjadi
maupun yang akan terjadi dan dapat mengetahui yang
terselubung serta dapat mewujud-kan kejadian (peristiwa).
d. Atom Hidup Hayat.
Yaitu dapat memohonkan pada Tuhan hayat hidupnya atau cita-
cita hidupnya (Doa).
e. Atom Hidup Pikiran.
Yaitu jika memanfaatkan daya alam maka dapat menangkap /
mengetahui dan mempengaruhi pikiran orang meskipun
berada di tempat yang jauh.
f. Atom Hidup Mencapai Tujuan (Atom Tujuan).
Yaitu untuk mencapai tujuan hidupnya.
Makrifatullah adalah suatu keadaan dimana orang sudah menyatu dengan
Zat Mutlak Allah dan bisa mendayagunakan pecahan dari Zat Mutlak
Allah yang berupa Atom-Atom Hidup yang memenuhi atmosfir.

Alam dimana Zat Mutlak Allah berada disebut Alam Brahman.
Wanita di dalam tingkatan spiritual tidak dapat mencapai tingkat
Marifatullah, karena wanita di dalam hidupnya mendapatkan menstruasi
(masih kotor). Nanti walaupun wanita sudah tidak mendapatkan
menstruasi, tetap wanita tidak bisa mencapai tingkatan Marifatullah
karena faktor umur sudah tidak sanggup mencapai tingkatan tersebut.
Oleh karena itu maka tingkatan wanita di dalam kespiritualan yang
paling tinggi berada pada tingkatan Hakekat.

Brahmana.
Brahmana adalah sebutan bagi orang yang telah mampu menyentuh zat
mutlak Allah yang ada di alam Brahman atau dengan kata lain mampu
mengadakan kontak dengan jiwa universil dari alam yang ada di atas.

Atman.
De Atman is de getuige van de individueele geest en van zijn
werkingen. Hij is absolute kennis.
Atman adalah : Jiwa individu manusia itu sendiri yang sudah kembali
ke mikro manusia (jiwa manusia seutuhnya / sejati) yang jika memancar
maka dapat mengontak jiwa universil dari alam (Brahman) sehingga
menghasilkan :
- Jika ia seorang Nabi maka akan mendatangkan Wahyu atau Firman
Tuhan.
- Jika ia bukan Nabi maka dapat mewujudkan Sabda-Sabda Para
Leluhur.
Tempat daya yang bergerak adanya di Nur Allah dan Jantung / Dhat
Allah.

Daya dari Kuasa Atman :
- Mendapatkan kehalusan budi.
- Dapat melihat cahaya yang tidak terlihat oleh mata dunia.
- Dapat melihat yang tersembunyi meskipun tidak berada di tempat
tersebut.
- Dapat mengerti dan melihat suatu kejadian yang lalu maupun yang
akan datang.
- Dapat memohon alam semesta bergerak.

08-05-2005, 11:15 PM #5
Bathara semar
Moderator in Training

Join Date: Jul 2004
Location: = From Nothing To Be None =
Posts: 4,618
UserID: 45873
Karena ketidaktahuannya manusia sering menyatakan dirinya dengan
nafsu, mempergunakan daya ciptanya untuk hal-hal yang negatif dan
biasanya manusia meskipun salah akan merasa benar karena sudah ada /
menikmati bukti-bukti keampuhan daya yang diciptakan oleh nafsunya.
Hanya Daya Atmanlah yang dapat mendobrak dan menjelaskan
ketidaktahuan manusia, jika bukan Atman tidak akan kuat atau tembus
sehingga dapat merubah orang tersebut agar menggunakan daya ciptanya
untuk perbuatan yang positif sehingga akan selamatlah ia dari
kegelapan.
Orang yang dalam Kuasa Allah mampu menolong orang lain disebut Maliki
Naas dan Illahi Naas adalah Tuhan yang ada pada setiap manusia, Dia
mempunyai kuasa untuk menggerakkannya.
Atman keluar / memancar dari daya kejiwaan / jati diri seseorang
(individueele geest) yang mempunyai jiwa pemurah (mengorbankan
kepentingannya untuk orang lain), merupakan perpaduan daya dari Otak
Budhi dan Shadiqul Wa'd yang memancar. ---> individueele eisch
(syarat individu).

Daya Atman seseorang dapat dipakai untuk :
- Melepaskan seseorang dari keterikatan terhadap sesuatu yang
sifatnya hori-zontal.
negatif (perilaku negatif, keramat dsb).
- Membentuk orang menjadi wise / bijaksana.
- Membuat seseorang / keluarga yang selalu dalam kegelapan menjadi
terang dan bercahaya.

Atman bisa memanggil roh-roh halus yang dipuja (keramat) supaya
datang dan sujud.
Atman otomatis membawa watak dan sifat orangnya yaitu membawakan
Cinta Kasih dalam pelayanan.

Daya Atman keluar melalui jantung (cakra 13) dan ulu hati (cakra 4)
yang diarahkan oleh dahi (cakra 6).
Sifat dari daya Atman lebih banyak horizontal (untuk duniawi).
Dasar / pondasi keluarnya daya Atman adalah manusia harus wisdom /
bijaksana dan pemurah (sesuai Surat Ar Rakhman).
Daya Atman yang paling top adalah Intuisi yaitu bergabungnya daya
cakra 6, cakra 13 dan cakra 4 yang diarahkan vertikal sampai
menyentuh lapisan langit / zat mutlak Allah / alam dimana
berkumpulnya Sabda-sabda Tuhan dan Leluhur yang pada saat sampai di
bumi menjadi Firman Tuhan / Ayat Suci.
Di dalam ajaran Kejawen dari daya Atman dihasilkan : Sastro Jendro
Hayu Ningrat Pangruwating Diyu (Sastro = daya kanuragan, Jendro =
kesaktian) yaitu meruwat darah sendiri.
Atman adalah suatu pancaran yang dihasilkan dari cakra 13, dimana
cakra tersebut haruslah terbuka lebih dahulu yang mana daya dari pada
Atman itu sendiri tidak mengenal ruang batas (dapat mencapai
jangkauan yang jauh dan scope yang luas, yang sudah maupun akan
terjadi), dapat menembus universum tetapi tak dapat ditembus oleh
apapun dan dapat membuat segala sesuatu bercahaya sehingga tidak ada
lagi yang terselubung serta cahayanya dapat membuat mata menjadi
silau bagi orang yang sudah dapat melihatnya.

Agar dapat memancarkan dan mendayagunakan Atman, maka yang harus
dipahami dalam Al Qur'an adalah surat-surat :
1. Adz Dzaariyaat (angin yang menerbangkan).
2. As Sajdah (sujud).
3. Al Ghaasyiyah (kejadian yang dahsyat).

Untuk melepas seseorang dari belenggu ketidak tahuan karena elmu dan
juga membentuk seseorang menjadi wise, itu hanya bisa ditembus oleh
Atman.
Daya top dari Atman :
1. Menerima wahyu.
Seperti yang didapat oleh Nabi Muhammad SAW.
2. Melepaskan seseorang dari belenggu ketidak tahuan (keramat,
santet, dll).
3. Membuat sesuatu yang tadinya tidak bercahaya menjadi bercahaya.

Bila diartikan dalam bahasa Jawa, apa yang dihasilkan oleh Atman
yaitu "Sastro Jendro Wahyu Ningrat Pangruating Diyu". Sastro : Daya
kanuragan. Jendro : Kesaktian.
Hanya dengan Atman kita bisa menarik Payung Allah (Rakhmat Allah) &
Pimpinan Allah (dan inilah segala-galanya).
Atman hanya memancar dari manusia yang seutuhnya yaitu manusia An
Naas.
An Naas = manusia yang sudah Manunggaling Kawulo Gusti.
Atman = jiwa manusia sejati.
Brahman = jiwa universil dari alam.
Universum = alam semesta.
Hasil pertemuan Atman dan Brahman adalah Absolut Benar.
Contohnya : Ramalan Jayabaya dan Ronggowarsito.

_____________________________________________________________________________________

Jika Nabi :
Hasil pertemuan Atman dan Brahman adalah (turunnya berupa) Sabda
Tuhan dan Firman Allah (Wahyu) yang dicatat dalam ayat-ayat suci,
dikumpulkan dalam kitab-kitab suci.
Jika bukan Nabi :

Jika Atman menyentuh Brahman maka :
- Akan mendapat Dawuh-dawuh yaitu keterangan dari leluhur-leluhur
yang sudah di sisi Allah (pengolahan oleh pusaka luk 17).
- Turunnya berupa Menghayu Hayuning Bawono.

Atman dapat melepaskan nafsu-nafsu yang ada di manusia.
Menurut Dr. Paryono : orang yang bijak adalah orang yang menyatu
dengan Atman.
Perbedaan antara Atman dengan Rohul Kudus Kuasa :
Atman : Dapat membuat orang yang tadinya tidak tahu (kegelapan)
menjadi tahu (terang).
Sifatnya : Untuk horisontal.
Landasannya : Harus membawakan sifat pemurah (Ar Rahman). Ar Rahman
belum tentu membawakan pengabdian akan tetapi hanya membawakan wisdom.
Namun Karunia Rohul Kudus sifatnya membawakan pengabdian.
Kalau Atman melepaskan belenggu dari ketidaktahuan (keramat, guna-
guna, santet, dll), maka untuk penyembuhannya dengan menggunakan
Karunia Rohul Kudus.
Bila keduanya digabungkan maka jadinya "Menghayu Hayuning Bawono"
(Membawakan keindahan Tuhan yang mana sudah indah dan akan menjadi
lebih indah).
Bawono = jagad, Buwono = jalan lurus.
Bawono : Bawono Ageng dan Bawono Alit.
Sebelum Menghayu Hayuning Bawono harus ayu bawono alit dahulu.
Adanya surat Ar Rahman karena dari surat ini dapat membuat /
membentuk mempunyai daya Atman.
Kalau Karunia Rohul Kudus sakit yang ditimbulkan adalah penyakit
jantung, maka kalau Atman sakit yang ditimbulkan kecuali penyakit
jantung juga sakit diulu hati serasa seperti bergetar.

Perbedaan Atman Dari Kitab Suci Dengan Atman Dari Yoga.
Perbedaan Atman dari Kitab Suci dengan Atman Dari Yoga adalah :

Atman Dari Kitab Suci :
1. Hasil dari : membawakan sifat pemurah, pengasih dan penyayang
(cinta kasih Tuhan) dalam amalan / pengabdian.
2. Skope : luas, bisa dibawa ke udara, bisa menembus universum.
3. Kekuatan dayanya : Bisa menembus Atman dari Yoga.
4. Sifatnya : Bersifat suci / Holly.
5. Geraknya : Daya Atman keluar melalui Jantung (cakra 13) dan Ulu
hati (cakra 4) yang diarahkan oleh Dahi (cakra 6).
6. Manfaatnya : Bisa untuk menyembuhkan dengan jarak yang jauh.

Atman Dari Yoga :
1. Hasil dari : latihan.
2. Skope : terbatas, tidak bisa dibawa ke udara, tidak bisa
menembus univer-sum.
3. Kekuatan dayanya : Tidak bisa menembus Atman dari Kitab Suci.
4. Sifatnya : Tidak ada sifat suci / Holly.
5. Geraknya : Menenangkan diri, menaikkan Nur dan Dhatullah masuk
ke Alam Tu-han dan menarik lalu memasukkan daya Allah ke dalam
dirinya.
6. Manfaatnya : Bisa untuk menyembuhkan tetapi jaraknya terbatas.

Perbedaan antara Atman dengan Karunia Rohul Kudus Kuasa adalah :

Daya Atman :
1. Dasarnya : Orang harus wisdom / bijaksana dan pemurah (Surat Ar
Rakhman).
2. Sifatnya : Untuk horisontal (sifat duniawi).
3. Turunnya : Berupa :
1. Wahyu / Firman Tuhan / Allah.
2. Dawuh / Sabda Leluhur.
4. Geraknya : Daya Atman keluar melalui Jantung (cakra 13) dan Ulu
hati (cakra 4) yang diarahkan oleh Dahi (cakra 6).
5. Penyakit yang ditimbulkan : kecuali penyakit jantung juga sakit
diulu hati serasa seperti bergetar.
6. Manfaatnya : Untuk melepaskan orang / keluarga dari belenggu
dari ketidak-tahuan / kegelapan karena ilmu.
7. Wadahnya : Orang yang menerima Daya Atman bisa banyak orang
pada 1 masa dan orang-orang itu tidak akan mendapatkan ujian
dan cobaan sampai akhir hayatnya.
8. Suratnya dalam al Qur'an :
1. Surat Adz Dzaariyaat.
2. Surat As Sajdah.
3. Surat Al Ghaasyiyah.
9. Sarananya : Pusaka Umyang Majapahit.
10. Skopenya : Umat manusia (Universum).

Karunia Rohul Kudus Kuasa :
1. Dasarnya : Pengorbanan dan pengabdian.
2. Sifatnya : Selalu vertikal.
3. Turunnya : Berupa Mukjizat.
4. Geraknya : Daya Karunia Rohul Kudus Kuasa memancar dari Jantung
(Cakra 13) dan Ulu Hati (Cakra 4) arahnya vertikal dengan daya
Jantung lebih dulu / lebih tinggi untuk mencapai zat mutlak
Allah, sedangkan daya Ulu Hati mengadakan dan mewujudkan sesuai
dengan apa yang dimohonkan kemudian daya Jantung yang menghidupkan.
5. Penyakit yang ditimbulkan : penyakit jantung.
6. Manfaatnya : Untuk menyembuhkan orang / keluarga dari penyakit
akibat dari ketidaktahuan / kegelapan karena ilmu.
7. Wadahnya : Orang yang menerima Karunia Rohul Kudus Kuasa hanya
1 orang pada 1 masa dan orang itu akan mendapatkan ujian dan
cobaan sampai akhir hayat-nya.
8. Suratnya dalam al qur'an :
1. Surat Al Qiyamah (Kebangkitan).
2. Surat Al Furqan (Pembeda).
3. Surat Al Fajr (Terbit Fajar).
Kuasa Menyembuhkan : Surat Yaassiin.
Kuasa Mukjizat : Surat As Dzaariyaat.
9. Sarananya : Pusaka Sabdo Palon.
Kuasa Mukjizat sarananya : Pusaka Kanjeng Kyai Sumelang
Gandring.
10. Skopenya : Orang per orang.


http://lowongankerjabaru.net/search/ilmu+kanuragan+wali+songo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar